Membuat Pria Ilfil
Mitos atau fakta Setelah sekian lama berhubungan dengan si dia, jangan mengira si dia bisa toleransi dengan sikap Anda. Karena itu, tanpa sengaja, banyak wanita melakukan hal-hal yang tampak wajar tapi membuat pria marah atau tersinggung.
Nah, agar hubungan asmara terus langgeng, ada baiknya sebagai
wanita, kita introspeksi. Siapa tahu tanpa sadar kelemahan-kelemahan
kita tak disukai si dia. Berikut ini beberapa tingkah laku wanita yang
tidak disukai pria:
1. Jadi Jelek Setelah Menikah
Anda selalu berusaha tampil semenarik mungkin di hadapan si dia
ketika berpacaran? Jangan hentikan kebiasaan itu setelah menikah,
apalagi hanya berdandan jika akan keluar rumah atau menemui tamu dan
berpenampilan asal-asalan ketika berdua dengan suami. Bagi sebagian pria
hal itu menjengkelkan karena ia merasa tak dihargai istrinya justru
setelah menikah.
"Dulu ia tampil cantik untuk saya, sekarang untuk orang lain",
begitulah keluhan paling umum yang kerap dilontarkan pria setelah
menikah. Karena itu hai wanita, jadilah diri Anda seperti apa adanya
ketika berpacaran. Kalau memang tak suka dandan, tak usah berusaha
terlalu keras tampil tampil menarik di hadapan sang kekasih. Bukankah
lebih menyenangkan jika pasangan bisa menerima Anda apa adanya sejak
awal?
2. Tak Memberi Ruang
Anda sering menelepon pasangan ke kantor dan menanyakan jam berapa
ia akan pulang dan jam berapa ia akan sampai di rumah? Segera hentikan
kebiasaan itu. Pria membutuhkan keleluasaan mengatur waktunya sendiri.
Kebanyakan pria membutuhkan keleluasaan hanya untuk bisa bekerja dengan
baik dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Pria juga butuh ruang
untuk mengembangkan hobinya. Jika terlalu menuntut agar sering
menghabiskan waktu bersama Anda, ia akan merasa terjebak.
3. Menuntut Terlalu Banyak
Pria atau wanita mana yang tak ingin tinggal di rumah mewah,
memiliki mobil bagus dan punya uang banyak? Menginginkan hal-hal
tersebut memang tidak salah. Tapi kalau tak bisa menyesuaikan dengan
kenyataan, suami bisa frustasi, apalagi kalau Anda terus mengingatkan
atau menuntut suami atas keinginan yang belum tercapai itu. Di mata
pria, tuntutan seperti itu membuat ia merasa tidak dihargai usahanya
atau merasa gagal membahagiakan Anda.
4. Tak Bicara Jujur
Pria amat lelah dalam membaca bahasa tubuh dan inilah salah satu
penyebab gagalnya komunikasi suami istri. Wanita biasanya menggunakan
bahasa tubuh untuk berkomunikasi. Misalnya berkata dengan ketus. "Ya
nggak apa-apa deh kamu pergi bersama teman-teman kamu", walau si wanita
mengatakan tak apa-apa, bahasa tubuhnya mengisyaratkan keberatan. Dengan
melakukan ini, ia berharap suami dapat menangkap pesannya. Padahal buat
pria. "ya" berarti "ya".
Parahnya lagi, wanita juga sering marah tanpa menjelaskan
penyebabnya karena menganggap pria seharusnya sudah tahu sendiri. Ketika
suami benar-benar pergi, si istri jengkel, dan ketika pulang, si istri
marah. Ketika di tanya ada apa, si istri menjawab "Kamu seharusnya tahu
kenapa aku marah". Si suaminya lelu menganggap istrinya marah tanpa
alasan dan jadi marah lagi.
5. Bicara tentang Pria Lain
Pria tidak suka istrinya sering membicarakan pria lain. Bisa saja
karena ego, tapi bisa juga bukan. Pria biasanya ingin merasa dirinya
dianggap penting dan istimewa oleh pasangannya. Karena itu jika istrinya
sering membicarakan pria lain, ia menganggap dirinya tidak istimewa dan
penting lagi.
6. Membesar-Besarkan Masalah
Anda sering menelepon suami ke kantor untuk membicarakan masalah
sepele, seperti pembantu minta pulang kampung atau anak berkelahi dengan
anak tetangga? Buat pria, masalah ini bisa dibicarakan nanti tanpa
mengangggu konsentrasi kerjanya. Banyak wanita perlu memberitahu
suaminya untuk minta pendapat terhadap masalah-masalah kecil yang
sebenarnya bisa mereka tangani sendiri.
Awalnya mungkin suami akan merasa dihargai, tapi jika
berlangsung terus, ia akan jengkel. Karena itu pertimbangkan dulu apakah
masalah yang dihadapi benar-benar penting dan mendesak. Kalau bisa
diatasi sendiri, atasilah. Ketika ia pulang, Anda bisa melaporkan
masalahnya dan keputusan yang telah Anda buat. Belajarlah untuk bersikap
mandiri namun bukan berarti Anda tak perlu lagi meminta pertimbangan
suami untuk beberapa masalah tertentu.
No comments:
Post a Comment