6 SIKAP WANITA

Membuat Pria Ilfil


Mitos atau fakta Setelah sekian lama berhubungan dengan si dia, jangan mengira si dia bisa toleransi dengan sikap Anda. Karena itu, tanpa sengaja, banyak wanita melakukan hal-hal yang tampak wajar tapi membuat pria marah atau tersinggung. 


Nah, agar hubungan asmara terus langgeng, ada baiknya sebagai wanita, kita introspeksi. Siapa tahu tanpa sadar kelemahan-kelemahan kita tak disukai si dia. Berikut ini beberapa tingkah laku wanita yang tidak disukai pria: 

1. Jadi Jelek Setelah Menikah 
Anda selalu berusaha tampil semenarik mungkin di hadapan si dia ketika berpacaran? Jangan hentikan kebiasaan itu setelah menikah, apalagi hanya berdandan jika akan keluar rumah atau menemui tamu dan berpenampilan asal-asalan ketika berdua dengan suami. Bagi sebagian pria hal itu menjengkelkan karena ia merasa tak dihargai istrinya justru setelah menikah. 

"Dulu ia tampil cantik untuk saya, sekarang untuk orang lain", begitulah keluhan paling umum yang kerap dilontarkan pria setelah menikah. Karena itu hai wanita, jadilah diri Anda seperti apa adanya ketika berpacaran. Kalau memang tak suka dandan, tak usah berusaha terlalu keras tampil tampil menarik di hadapan sang kekasih. Bukankah lebih menyenangkan jika pasangan bisa menerima Anda apa adanya sejak awal? 

2. Tak Memberi Ruang 
Anda sering menelepon pasangan ke kantor dan menanyakan jam berapa ia akan pulang dan jam berapa ia akan sampai di rumah? Segera hentikan kebiasaan itu. Pria membutuhkan keleluasaan mengatur waktunya sendiri. Kebanyakan pria membutuhkan keleluasaan hanya untuk bisa bekerja dengan baik dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Pria juga butuh ruang untuk mengembangkan hobinya. Jika terlalu menuntut agar sering menghabiskan waktu bersama Anda, ia akan merasa terjebak. 

3. Menuntut Terlalu Banyak 
Pria atau wanita mana yang tak ingin tinggal di rumah mewah, memiliki mobil bagus dan punya uang banyak? Menginginkan hal-hal tersebut memang tidak salah. Tapi kalau tak bisa menyesuaikan dengan kenyataan, suami bisa frustasi, apalagi kalau Anda terus mengingatkan atau menuntut suami atas keinginan yang belum tercapai itu. Di mata pria, tuntutan seperti itu membuat ia merasa tidak dihargai usahanya atau merasa gagal membahagiakan Anda. 

4. Tak Bicara Jujur 
Pria amat lelah dalam membaca bahasa tubuh dan inilah salah satu penyebab gagalnya komunikasi suami istri. Wanita biasanya menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi. Misalnya berkata dengan ketus. "Ya nggak apa-apa deh kamu pergi bersama teman-teman kamu", walau si wanita mengatakan tak apa-apa, bahasa tubuhnya mengisyaratkan keberatan. Dengan melakukan ini, ia berharap suami dapat menangkap pesannya. Padahal buat pria. "ya" berarti "ya". 

Parahnya lagi, wanita juga sering marah tanpa menjelaskan penyebabnya karena menganggap pria seharusnya sudah tahu sendiri. Ketika suami benar-benar pergi, si istri jengkel, dan ketika pulang, si istri marah. Ketika di tanya ada apa, si istri menjawab "Kamu seharusnya tahu kenapa aku marah". Si suaminya lelu menganggap istrinya marah tanpa alasan dan jadi marah lagi. 

5. Bicara tentang Pria Lain 
Pria tidak suka istrinya sering membicarakan pria lain. Bisa saja karena ego, tapi bisa juga bukan. Pria biasanya ingin merasa dirinya dianggap penting dan istimewa oleh pasangannya. Karena itu jika istrinya sering membicarakan pria lain, ia menganggap dirinya tidak istimewa dan penting lagi. 

6. Membesar-Besarkan Masalah 
Anda sering menelepon suami ke kantor untuk membicarakan masalah sepele, seperti pembantu minta pulang kampung atau anak berkelahi dengan anak tetangga? Buat pria, masalah ini bisa dibicarakan nanti tanpa mengangggu konsentrasi kerjanya. Banyak wanita perlu memberitahu suaminya untuk minta pendapat terhadap masalah-masalah kecil yang sebenarnya bisa mereka tangani sendiri. 

Awalnya mungkin suami akan merasa dihargai, tapi jika berlangsung terus, ia akan jengkel. Karena itu pertimbangkan dulu apakah masalah yang dihadapi benar-benar penting dan mendesak. Kalau bisa diatasi sendiri, atasilah. Ketika ia pulang, Anda bisa melaporkan masalahnya dan keputusan yang telah Anda buat. Belajarlah untuk bersikap mandiri namun bukan berarti Anda tak perlu lagi meminta pertimbangan suami untuk beberapa masalah tertentu.

No comments: